
Tangkapan layar lowongan MT IT perusahaan. Foto: dok. pribadi
BELUM lama ini, saya menginformasikan kepada anak-anak ada lowongan pekerjaan di bidang Software Engineering dan bidang ilmu data, entah itu sebagai Data Engineer, Data Analyst, atau Data Scientist.
Disebutkan, di situ memang tertulis tiga keahlian atau tiga profesi yang dibutuhkan di bidang data yang dibutuhkan beserta spesialisasinya, meski kita tahu ketiganya ini mestinya berbeda. Silakan cari sendiri apa perbedaannya.
Secara singkat, pekerjaan Data Engineer adalah menyiapkan data, Data Analyst menganalisis data untuk menjelaskan masa lalu, dan Data Scientist menggunakan data untuk memprediksi masa depan.
Tapi, kenapa kok dalam lowongan ini ketiga-tiganya dibutuhkan oleh perusahaan dan industri? Ya, itu suka-suka perusahaan dan industri lah. Anda akan dikader atau dididik kembali. Kalau Anda mau dan memenuhi kualifikasinya, kenapa tidak?
Bagaimana kalau belum menguasainya?
Yup, mari kita bahas. Saya uraikan lebih dulu kebutuhan bidang keahlian dan detail kualifikasinya.
Posisi yang Ditawarkan: MT (Management Trainee) Information Technology
Perusahaan mencari kandidat untuk program Management Trainee di bidang Teknologi Informasi dengan dua jalur pengembangan karir yang spesifik.
Persyaratan Umum:
- Pendidikan: Kandidat harus memiliki gelar Sarjana (S1) di bidang IT, Sistem Informasi, Teknik, Sains, atau Matematika.
- Latar Belakang Non-IT: Lulusan dari jurusan non-IT tetap dapat melamar dengan syarat wajib memiliki latar belakang pemrograman, khususnya Python.
- Pengalaman: Diutamakan yang memiliki pengalaman kerja selama 1,5 hingga 2 tahun, terutama di lingkungan PMO (Project Management Office).
Jalur Pengembangan Karir dan Keterampilan Teknis:
Terdapat dua jalur peminatan yang bisa dipilih oleh kandidat, yaitu:
1. Software Engineer:
- Mobile Development: Menguasai pengembangan Android Native menggunakan Java atau Flutter.
- Backend Development: Menguasai PHP atau Python, pengembangan API, dan SQL.
- Frontend Development: Menguasai HTML, CSS, JavaScript, jQuery, Bootstrap, dan Git.
Nilai Tambah: Pengalaman dengan ReactJS, VueJS, atau PWA (Progressive Web Apps) akan menjadi nilai lebih.
Keuntungan: Pernah terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata (real-world projects) dianggap sebagai sebuah keuntungan.
2. Data Engineer / Analyst / Scientist:
- Pemrograman: Mahir dalam bahasa pemrograman Python atau R, dan SQL.
- Tools Analitik: Familiar dengan perangkat lunak visualisasi data seperti Tableau, Power BI, atau Excel.
- Nilai Tambah: Pengetahuan mengenai platform cloud (seperti Google Cloud Platform/GCP atau Amazon Web Services/AWS), data pipeline (misalnya Airflow, dbt), atau dasar-dasar machine learning akan menjadi nilai plus.
Secara keseluruhan, iklan lowongan kerja ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang mencari talenta-talenta muda di bidang teknologi yang tidak hanya memiliki dasar pendidikan yang relevan, tetapi juga keterampilan praktis dalam berbagai teknologi modern yang dibutuhkan untuk posisi rekayasa perangkat lunak dan ilmu data.
Pembahasan.
Secara sederhana, program MT di bidang TI adalah sebuah jalur percepatan karier yang dirancang oleh perusahaan untuk “mencetak” calon pemimpin masa depan di divisi teknologi mereka. Program ini ditujukan khusus bagi lulusan baru atau mereka yang memiliki pengalaman kerja singkat.
Alih-alih masuk sebagai staf biasa di satu posisi spesifik, seorang MT TI akan menjalani program pelatihan terstruktur yang intensif selama periode tertentu, biasanya antara 6 bulan hingga 2 tahun. Tujuannya bukan hanya untuk mengasah kemampuan teknis, tetapi juga untuk membentuk pemahaman bisnis yang utuh dan kemampuan manajerial.
Jadi, sudah jelas. Anda yang fresh graduate tidak perlu khawatir jika merasa kurang ahli atau tidak profesional, karena akan dilatih lebih dulu di sana.
Minimal, Anda mengerti, bukan sekadar bilang mengerti dan paham, tapi dengan menunjukkan portofolio yang sudah Anda kerjakan seperti yang diminta perusahaan (real-world projects) dan memiliki sertifikasi akan menambah kepercayaan HRD untuk merekrut Anda.
Apa Bedanya dengan Posisi Staf TI Biasa?
Perbedaan utamanya terletak pada tujuan akhir, cakupan pembelajaran, dan eksposur yang didapatkan.
Aspek | Staf TI Biasa (Entry-Level) | Management Trainee (MT) TI |
Tujuan Akhir | Menjadi spesialis yang ahli di satu bidang (misalnya, Backend Developer). | Menjadi pemimpin di bidang TI yang mengerti bisnis secara menyeluruh (misalnya, IT Manager, Project Lead, Head of Engineering). |
Lingkup Kerja | Fokus pada tugas-tugas spesifik di dalam satu tim atau departemen. | Menjalani rotasi ke berbagai departemen TI yang berbeda (misalnya, 3 bulan di tim Infrastructure, 3 bulan di tim Software Development, 3 bulan di tim Data Analytics). |
Pembelajaran | Belajar sambil bekerja (on-the-job training) untuk mendalami peran spesifiknya. | Mendapatkan kombinasi antara praktik kerja di lapangan, pelatihan formal di kelas (tentang leadership, manajemen proyek, komunikasi), dan bimbingan langsung dari manajer senior (mentorship). |
Eksposur | Berinteraksi utamanya dengan rekan satu tim dan atasan langsung. | Mendapatkan eksposur langsung ke manajemen level atas melalui presentasi proyek, sesi networking, dan bimbingan.Ini adalah keuntungan yang sangat signifikan. |
Jenjang Karir | Progresi karir berjalan secara bertahap (misalnya, dari Junior Developer ke Senior Developer). | Didesain untuk akselerasi karir. Setelah lulus program, MT biasanya langsung dipromosikan ke posisi strategis atau manajerial tingkat awal. |
Apa yang Sebenarnya Dilakukan Seorang MT TI?
Selama program berlangsung, seorang MT TI akan:
- Menjalani Rotasi Departemen: Mereka akan ditempatkan di berbagai tim yang berbeda. Misalnya, di perusahaan, seorang MT bisa saja dirotasi antara tim Software Engineer dan tim Data Analyst untuk memahami kedua dunia tersebut. Hal ini memberi mereka gambaran besar bagaimana semua fungsi TI saling terhubung.
- Mengerjakan Proyek Strategis: MT tidak hanya melakukan tugas operasional harian. Mereka sering kali diberi tanggung jawab untuk menangani proyek-proyek penting yang berdampak langsung pada bisnis.
- Mengikuti Pelatihan Intensif: Perusahaan berinvestasi besar pada MT. Mereka akan diikutkan dalam berbagai workshop untuk mengasah soft skills (seperti kepemimpinan, komunikasi, resolusi konflik) dan hard skills (pelatihan teknis lanjutan).
- Dibimbing oleh Mentor: Setiap MT biasanya akan memiliki seorang mentor, yang merupakan manajer atau eksekutif senior. Mentor ini bertugas memberikan arahan, masukan, dan membantu pengembangan karier si trainee.
Mengapa Program Ini Diminati Fresh Graduate?
Bagi fresh graduate, program MT TI adalah sebuah “tiket emas” karena menawarkan:
- Jalur Karier yang Jelas dan Cepat: Memberikan jalan pintas untuk mencapai posisi manajerial dibandingkan jalur karier tradisional.
- Pembelajaran Komprehensif: Mendapatkan pemahaman holistik tentang bagaimana teknologi mendukung tujuan bisnis perusahaan.
- Gaji Kompetitif: Program MT biasanya menawarkan paket kompensasi yang lebih menarik dibandingkan posisi entry-level lainnya.
- Networking Luas: Kesempatan untuk membangun hubungan dengan para pemimpin dan pengambil keputusan di perusahaan sejak awal karier.
Singkatnya, Management Trainee di bidang Teknologi Informasi adalah program kaderisasi pemimpin teknologi.
Perusahaan mencari talenta terbaik dengan potensi besar, kemudian menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk membentuk mereka menjadi manajer dan pemimpin yang andal di masa depan, yang tidak hanya jago teknis tetapi juga paham strategi bisnis.
Lowongan ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang memperluas transformasi digital dan membutuhkan SDM IT yang siap di dua bidang strategis: Software Engineering dan Data Science/Engineering.
Perusahaan jelas mencari kandidat yang tidak hanya memiliki dasar teori akademik, tetapi juga pengalaman nyata, penguasaan tools modern serta adaptasi dengan cloud dan AI.