
Wisuda STMIK Balikpapan tahun 2013/2014. Foto: dok. panitia
Beberapa hari ini banyak mahasiswa semester 7 yang bertanya ke saya akan mengambil Skripsi. Awalnya hanya satu orang yang bertanya. Tapi, seperti biasa, orang ini kemudian ember, maksudnya, cerita-cerita ke teman-temannya bahwa dia berhasil mengambil Skripsi.
Jelas. Setelah mendengar itu paparannya itu, teman-temannya seperti ingin konfirmasi apa betul bisa mengambil Skripsi.
Pada prinsipnya, untuk sekarang program Sarjana (S1) itu bisa diselesaikan paling cepat 3.5 tahun. Tidak bisa kurang. Tapi tak boleh lebih dari 5 tahun. Jadi, S1 itu ditempuh antara 3.5 sampai dengan 5 tahun saja.
Mengapa?
Ini karena di tempat saya mengajar, di perguruan tinggi which is saya mengajar, menggunakan sistem paket. Maksud paket itu adalah setiap semester mahasiswa mengambil sejumlah paket mata kuliah yang ditawarkan saja di semester itu.
Paket itu, misalnya, di semester 1 ditawarkan paket 23 SKS. Di awal, mau gak mau, suka tidak suka, mahasiswa kudu ambil 23 sks itu. Nanti naik semester 2 ditawarkan 20 sks, ya… mau gak mau, suka tidak suka mahasiswa kudu ambil 20 sks itu.
Dengan paket, tidak lagi menggunakan IP Semester atau IP Kumulatif sebagai prasyarat utama. Jadi, berapapun IPS atau IPK-nya, dia akan mendapat sejumlah paket setiap semester. Kecuali mengulang atau memperbaiki mata kuliah semester sebelumnya, maka dia bisa menambahkan hingga maksimal 24 sks, itupun masih mempertimbangkan besaran IPS/IPK-nya, harus lebih dari 3.00.
Apa sih hebatnya sistem paket itu?
Pertama, mahasiswa tidak perlu lagi pusing-pusing memikirkan studinya. Dia cukup mengikuti sejumlah paket semester yang ditawarkan. Harapannya agar lebih fokus untuk menyelesaikan studi.
Mahasiswa akan semakin terbantu jika di program studinya tersebut ada pilihan konsentrasi studi. Dia bisa memilih konsentrasi sesuai dengan minat dan passion dia. Tidak perlu lagi mereka berpikir lama memilih mata kuliah dan variasinya.
Mengapa terbantu? Karena mereka biasa bingung jika mata kuliah itu belum mereka mengerti sehingga bertanya-tanya pada diri mereka sendiri, “Ambil nggak ya?” atau bertanya pada teman-temannya. “Eh, kamu ambil ini enggak, ambil dooong… kita bareng-bareng…”
Nah, dengan paket, pertanyaan-pertanyaan galau seperti itu diharapkan tidak ada lagi.
Dan, jika sistem paket itu diikuti dengan baik dan benar, maka diharapkan mahasiswa akan menyelesaikan studinya tepat waktu 4 tahun sesuai yang direncanakan.
Kedua, mahasiswa tidak perlu minder mengejar jumlah sks sebanyak-banyaknya. Tidak ada gaya-gayaan mengambil jumlah sks. Banyak-banyakan sks biar terlihat pintar. Jika dia jeli melihat peluang saat ini, dia bisa memanfaatkan sisa sks itu dengan baik untuk memperkaya bekal masa depannya.
Maksudnya bagaimana?
Begini. Misalnya Anda, mahasiswa, mendapat IPS 3.5 di semester 2. Memasuki semester 3, jumlah paket yang ditawarkan hanya 19 sks, dan itu berarti — suka tidak suka — Anda harus ambil. Banyak mahasiswa berpiir, jika berdasarkan IPS semestinya mendapat 24 sks, maka berarti, jika mendapat 19 sks, ada kekurangan 5 sks. Wah… Rugi dong…
Ketahuilah… Anda tidak rugi selama Anda jeli memanfaatkan sisa 5 sks itu untuk diisi dengan kegiatan ekstra kurikuler lainnya.
Anda bisa gunakan sisa 5 sks untuk aktif di organisasi atau himpunan mahasiswa, unit aktivitas dan kreativitas mahasiswa, ikut terlibat penelitian dosen, menjadi assisten laboratorium, ikut memasukkan program kreativitas mahasiswa, kursus dan pelatihan, meningkatkan TOEFL, persiapan sertifikasi keterampilan TI atau kegiatan di luar kampus yang mendorong pengembangan diri dan keahlian di masa depan.
Nah, disinilah peluang pentingnya memanfaatkan sistem paket. Mahasiswa diharapkan lebih fokus pada studinya tanpa meninggalkan usaha untuk memperluas wawasan, pengembangan diri, dan memperkaya pengalaman untuk masa depannya.
Semester Tujuh
Memasuki semester tujuh, saya sarankan Anda fokus menyelesaikan studi dan mulai menurunkan tensi aktivitas dan kegiatan ekstra lainnya, baik di dalam maupun di luar kampus.
Memasuki semester tujuh ini, sekali lagi saya sarankan turunkan tensi. Saya yakin, Anda sudah mengikuti kegiatan ekstra kampus itu sejak semester pertama sampai semester enam. Tapi, jika belum pernah ikut itu semua, tetaplah fokus selesaikan studi. Jangan banyak main-main.
Untuk fokus menyelesaikan studi di semester tujuh, ini caranya menurut saya:
Pertama, pastikan bahwa semua mata kuliah yang sudah Anda jalani sampai semester enam ini lulus semua. Tidak ada satupun mata kuliah yang harus diulang.
Bagaimana dengan nilai C?
Itu tergantung keputusanmu, apakah perlu diulang atau tidak. Pikirkan baik-baik. Pertimbangkan baik-baik. Putuskan sendiri untuk masa depanmu.
Kedua, pastikan IPK-mu tidak mengecewakan. Jangan membuat dirimu menyesal di kemudian hari hanya gara-gara IPK rendah.
Ketiga, pastikan dirimu sudah memiliki judul Skripsi yang disetujui oleh program studi. Kok bisa? Ya, setidaknya sudah memiliki draf proposal Skripsi yang membuatmu percaya diri.
Keempat, yakinkan dirimu mampu mendapatkan nilai minimal B untuk semua mata kuliah yang Anda ikuti di semester tujuh ini. Ingat. Jika mengambil Skripsi bersamaan dengan mengikuti kuliah, berarti akan ada yang dikorbankan. Saran saya, korbankan waktumu dengan memanfaatkannya dengan baik.
Mengapa?
Karena Anda harus mampu membagi waktu menyelesaikan kuliah, mengerjakan tugas, praktek laboratorium, menyelesaikan Kerja Praktek di perusahaan, ujian KP, dan tugas-tugas lainnya di sela-sela menyelesaikan Skripsi yang memakan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya tidak sedikit.
Jangan lupa, bimbingan dengan dosen pembimbing yang tepat. Maksud saya, kadang mencari dosen itu sulit. Kadang ketemu, kadang tidak ketemu. Urusan mencari dosen, bertemu dosen galak, jelas jangan membuat dirimu baperan. Ingat. Dosen itu membimbingmu agar berhasil. Itu harapan semua dosen.
Oh iya, pilih keahlian dosen yang sesuai dan mendukung ide-ide dan Skripsimu. Itu juga sangat penting jika Anda kesulitan mengerjakan Skripsimu di kemudian hari.
Itu saja dulu. Semoga sukses. 🙂
Terima kasih atas info dan motifasinya pak.saya bangga mempunyai dosen dan pengajar seperti beliau yang memberikan motifasi dan ilmu dan juga pengalaman
beliau siapa mas… saya jadi gede rasa alias GR loh… 😀
Maaf bu pak, mau nanya jika IPK saya sebesar 3,03 lalu jika skripsi mendapat grade C, apakah IPK saya akan turun dibawah 3?
ya, turun… tapi setahu saya beberapa perguruan tinggi tidak memberi nilai Skripsi C. Mereka hanya memberi B sampai A saja. Di bawah itu dipastikan TIDAK LULUS dengan berbagai pertimbangan.
Tapi ya itu semua kembali pada kebijakan masing-masing perguruan tinggi, memang ada sih perguruan tinggi yang memberi C.
Semangat ya mbak, semoga Skripsinya mendapat A. Aamiin.
Aamiiin pak
Terima kasih atas balasan dan motivasi nya pak 🙏
Kira” itu turun brpa yaa pak?
Aamiiin..
Terima kasih pak atas balasan dan motivasi nya 🙏🙏
Kira” itu turun brpa yaa pak?
Saya mau bertanya ,jika skripsi saya dpt a/b ,apakah ipk saya akan naik ?
Terimakasih buat informasinya pak,
Saya mau bertanya,apa bila ada 1.matakukiah yang harus mengulang disemester 7 apa masih bisa ?? Sekian
Betul, jika mata kuliah itu tidak lulus, maka ya memang HARUS diulang… saran saya diulang di Semester Pendek atau Semester antara sehingga tidak terlalu lama kuliah lagi dari awal… Tapi semester pendek itu tergantung kebijakan kampus, silakan cari informasi di Kampus Anda… jika tidak ada semester pendek, maka mata kuliah itu HARUS diulang di Semester Reguler… dan itu bisa dikerjakan bareng dengan Skripsi, tetapi sidang Skripsi harus menunggu mata kuliah yang diulang itu mendapat nilai Lulus lebih dulu…
Semoga membantu
Terima kasih atas informasinya, Pak
Mohon izin bertanya, Pak
Apabila saya di smt 7 ini mengambil skripsi dan ternyata belum lulus di smt 7, apakah akan berpengaruh pada ipk saya? Terima kasih.
betul IPK jadi turun karena Skripsi yang punya bobot 5-6 SKS itu jadi bernilai E atau 0, tidak lulus.
Saran saya, Anda jangan terlalu risau soal IPK. Fokus saja menyelesaikan Skripsi.
Semoga sukses ya… Thanks!
Izin bertanya saya ada mk genap ktingglan dan wisudah nya di bulan 4 2022 , apakah terkejar mengambil mk it smbil wisudah
maaf mau tanya pak,apa gagal proposal sekripsi ada jalan lain untuk bisa mengerjakan sekripsi???terim kasih
jalan lain skripsi? hmm… coba ditanyakan kembali di kampusnya Mbak, apakah ada jalan lain selain skripsi, misalnya membuat tugas akhir, menulis sebuah karya ilmiah atau jurnal… maaf, telat balas nih… semoga sukses ya Mbak…
Apakah bisa menempuh 16 sks mata kuliah wajib dibarengi dengan skripsi untuk memenuhi 24 sks?
bisa, tapi memang harus kerja keras… apakah Anda siap belajar lebih keras dibanding semester sebelumnya? jika yakin siap, lakukan saja, semoga sukses ya Mbak… keep fighting!
Aamiin bapak. Terimakasih atas jawaban dan doannya. Semoga bapak dan keluarga selalu diberi keberkahan umur serta kelancaran rezeki dan segala urusannya
Assalamualaikum bapak maaf mengganggu waktunya izin bertanya pak?Saya mau masuk semester 6 tapi saya bingung mengenai matakuliah proposal skripsi yg sudah bisa di kontrak semester 6,,apabila saya tidak mengontrak nya sekarang apakah semester 7 bisa di kontrak pak? Terimakasih sebelumnya pak
waalaikum salam… ya, bisa kontrak di semester 7… skripsi ada di setiap semester. semoga sukses ya… tks