
Ilustrasi. Mahasiswa belajar Software Engineering dan Data Engineering.
TULISAN ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang Lowongan Pekerjaan Management Trainee Information Technology. Dalam lowongan itu, disebutkan kebutuhan SDM di bidang Software Engineering dan Data Scientist atau Data Engineering beserta kualifikasinya.
Pelamar yang dibutuhkan ternyata harus memiliki pengalaman kerja di bidangnya. Bagaimana jika belum berpengalaman?
Semasa belajar di perguruan tinggi tentu mahasiswa telah banyak belajar di bidang akademik. Sedangkan non-akademik, di antara adalah pengalaman berorganisasi, praktek kerja industri, magang, mengerjakan proyek bersama dosen, dan lain-lain.
Oleh karenanya, pengalaman non-akademik itu juga sangat penting dan menjadi berharga serta modal bagi fresh graduate.
Setidaknya, fresh graduate, apapun jurusannya, telah memiliki strategi yang berfokus pada membangun bukti kompetensi di bidang yang dibutuhkan perusahaan untuk menutupi kekurangan pengalaman kerja formal.
Strategi Fundamental
Berikut strategi fundamental bagi fresh graduate atau mahasiswa yang ingin mengumpulkan modal pengalaman di bidang teknologi informasi.
1. Mindset: Jadilah “Problem Solver”, Bukan Sekadar “Pencari Kerja”
Seperti diketahui pada tulisan sebelumnya, suatu perusahaan mencari kandidat Management Trainee Teknologi Informasi yang berpotensi menjadi pemimpin di masa depan.
Ini berarti perusahaan tidak hanya mencari orang yang hanya bisa coding, tetapi orang yang bisa menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah.
Untuk itu, selama Anda belajar di perguruan tinggi sebagai mahasiswa, ubah cara pandang Anda dari “Saya harus belajar ReactJS” menjadi “Saya akan membuat proyek X yang menyelesaikan masalah Y menggunakan ReactJS“.
2. Kuasai Pondasi dengan Sangat Baik
Sebelum melompat ke teknologi canggih, pastikan Anda benar-benar paham fundamentalnya.
- Logika Pemrograman dan Algoritma: Ini adalah dasar dari segalanya. Latih kemampuan ini di platform seperti HackerRank, LeetCode, atau Codewars.
- Struktur Data: Pahami kapan harus menggunakan Array, Linked List, Stack, Queue, atau Hash Map. Ini sering ditanyakan saat tes teknis.
- Git (Version Control): Ini adalah non-negotiable skill. Buat akun GitHub dan biasakan untuk menggunakannya di semua proyek Anda, sekecil apa pun.
3. Bangun Portofolio Proyek yang “Bercerita”
Portofolio adalah CV terbaik bagi seorang fresh graduate. Jangan hanya mencantumkan nama proyek, tetapi ceritakan prosesnya.
Struktur Proyek: Untuk setiap proyek di portofolio Anda, jelaskan:
- Masalah (Problem): Masalah apa yang ingin Anda selesaikan?
- Solusi (Solution): Bagaimana aplikasi/analisis Anda menyelesaikannya?
- Teknologi (Tech Stack): Sebutkan teknologi yang digunakan (misal: “Dibangun dengan Python untuk backend, ReactJS untuk frontend, dan MySQL sebagai database”).
- Tantangan (Challenge): Apa kesulitan yang Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya? Ini menunjukkan kemampuan problem-solving.
- Link: Sertakan link ke GitHub repository dan live demo jika ada.
Strategi Spesifik per Jalur Peminatan
Jalur 1: Software Engineer
Tujuannya adalah menunjukkan Anda bisa membangun aplikasi full-stack yang fungsional.
Langkah Pembelajaran Terstruktur:
- Frontend: Mulai dengan HTML, CSS, dan JavaScript. Setelah lancar, buat beberapa website statis. Kemudian, pelajari satu framework modern seperti ReactJS atau VueJS karena ini adalah nilai plus yang signifikan. Kuasai juga Bootstrap untuk desain responsif.
- Backend: Pilih salah satu, Python (dengan framework Django/Flask) atau PHP (dengan framework Laravel). Pelajari cara membuat API (RESTful API), mengelola logika bisnis, dan berinteraksi dengan database.
- Database: Kuasai SQL. Anda harus bisa membuat tabel, dan melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) dengan query yang efisien.
- Mobile (Opsional, tapi Nilai Jual Tinggi): Jika Anda tertarik dengan mobile, pelajari Flutter. Membuat satu aplikasi mobile sederhana akan membuat profil Anda sangat menonjol.
Ide Proyek Portofolio:
- Aplikasi E-commerce Sederhana: Terapkan fitur registrasi pengguna, katalog produk, keranjang belanja, dan checkout. Ini akan mencakup semua aspek: frontend, backend, dan database.
- Sistem Reservasi/Booking Online: Misalnya untuk kafe, lapangan futsal, atau ruang rapat.
- Website Blog Pribadi dengan CMS: Buat sistem di mana Anda bisa login untuk menambah, mengedit, dan menghapus postingan blog.
Jalur 2: Data Engineer / Analyst / Scientist
Tujuannya adalah menunjukkan Anda bisa mengubah data mentah menjadi wawasan (insight) yang berguna.
Langkah Pembelajaran Terstruktur:
- Core Skills: Mulai dengan Python dan kuasai library analisis data utamanya: Pandas (untuk manipulasi data), NumPy (untuk kalkulasi numerik), dan Matplotlib/Seaborn (untuk visualisasi data). Di saat yang sama, asah kemampuan SQL Anda untuk mengambil dan memfilter data.
- Visualisasi & Dashboard: Pelajari salah satu tools BI. Tableau Public (gratis) atau Power BI adalah pilihan yang sangat baik. Ambil dataset dan coba buat dashboard interaktif.
- Skill Lanjutan (Nilai Plus):
- Cloud: Buat akun free tier di GCP atau AWS. Coba pelajari cara menyimpan data di cloud storage dan menjalankan query sederhana di BigQuery (GCP) atau Athena (AWS).
- Machine Learning: Pelajari dasar-dasar ML menggunakan library Scikit-learn di Python. Coba buat model prediksi sederhana (misalnya prediksi harga rumah atau klasifikasi).
Ide Proyek Portofolio:
- Analisis Dataset Publik: Cari dataset menarik di Kaggle, BPS, atau portal data pemerintah. Lakukan analisis end-to-end: pembersihan data, analisis eksplorasi, visualisasi, dan penarikan kesimpulan.
- Dashboard Interaktif: Buat dashboard di Tableau/Power BI yang menganalisis data penjualan fiktif, data penyebaran penyakit, atau data sentimen media sosial.
- Proyek ETL Sederhana: Buat sebuah script Python yang mengambil data dari sebuah API (misalnya API cuaca atau berita), membersihkannya, dan menyimpannya ke dalam database SQL. Ini menunjukkan pemahaman dasar data pipeline.
Cara Menutupi Kesenjangan “Pengalaman 1.5-2 Tahun di Lingkungan PMO”
Ini adalah tantangan terbesar. Karena Anda tidak punya pengalaman formal, Anda harus menunjukkan pengalaman setara melalui jalur lain:
- Magang (Internship): Ini cara terbaik. Cari magang di bidang software/data engineering, bahkan jika hanya 3-6 bulan. Pengalaman ini sangat berharga.
- Aktif di Organisasi/Kepanitiaan: Jika Anda pernah menjadi ketua proyek, bendahara, atau sekretaris di sebuah acara kampus, tonjolkan itu. Ceritakan bagaimana Anda mengelola timeline, anggaran, dan berkoordinasi dengan tim. Ini adalah pengalaman Project Management dalam skala kecil dan relevan dengan lingkungan PMO.
- Lomba atau Hackathon: Mengikuti dan (idealnya) memenangkan lomba coding atau data science menunjukkan kemampuan bekerja di bawah tekanan, kolaborasi tim, dan mencapai target dalam waktu singkat.
- Kontribusi Proyek: Cari proyek open source kecil dan coba perbaiki bug atau tambahkan fitur sederhana. Ini menunjukkan kemampuan Anda bekerja dengan kode orang lain dan berkolaborasi menggunakan Git.
Dengan mempersiapkan diri secara terstruktur dan membangun portofolio yang solid, seorang fresh graduate dapat menunjukkan potensi dan keterampilan yang setara atau bahkan melebihi kandidat dengan pengalaman kerja minimal, sehingga membuat mereka menjadi calon yang sangat menarik untuk posisi MT di perusahaan.