
Inspirasi. Marty Cagan. Foto: dik. pribadi
HARI ini, Senin (14/2), buku yang saya beli pekan lalu di Tokopedia sudah saya terima. Buku ini, terutama yang masih versi asli bahasa Inggris, saya tahu setelah mengikuti paparan di sebuah komunitas Bedah Buku Bisnis, oleh seorang manajer produk di Tokopedia.
Dari penjelasannya itu saya cukup surprise. Saya rasa benar apa yang dikatakan dalam buku ini. Seorang manajer proyek biasanya akan mengejar target proyek harus selesai. Tepat waktu, biaya, dan sumber daya.
Tapi bagi seorang manajer produk, produk adalah segalanya. Bisa jadi dia akan mengabaikan waktu, biaya, dan sumber daya selagi produk belum begitu berhasil, lebih dari perkiraan dan perencanaan serta kebutuhan.
Menurut Marty Cagan, penulis buku ini, banyak perusahaan, terutama perusahaan besar yang sudah lama berdiri memiliki seorang manajer produk yang buruk.
Kenapa?
Buruk karena suka mencomot orang dari peran organisasi lain, kadang sebagai analis bisnis, bagian keuangan, atau manajer lainnya, lalu bilang: Kami pindah metode pengembangan perangkat lunak Agile sehingga kami tidak lagi membutuhkan manajer proyek atau analis bisnis. Jadi Anda perlu menjadi manajer produk.
Artinya, manajer produk diambil dari sembarang posisi, yang penting dinilai cakap bekerja. Nah, itu menurut Cagan nggak banget.
Menurut Cagan, seorang manajer produk itu harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
– punya pengetahuan dan pengalaman teknologi paling mutakhir,
– punya pemahaman bisnis,
– dapat kepercayaan dari para eksekutif penting,
– punya pengetahuan mendalam tentang pelanggan,
– punya minat kuat terhadap produk,
– mendapat respek dari tim produk,
– dan yang lebih penting adalah memiliki tanggung jawab memberi kontribusi terhadap tim mereka.
Perusahaan bisa dikatakan tidak memikirkan manajemen produk yang kuat ketika tidak membuat desain dan juga tidak menulis kode program. Bagi mereka, untuk apa punya manajer produk? Toh, sudah beli jadi dan tinggal memakainya, beres ya kan?
Lebih lanjut, baca sendiri bukunya ya. Siiip…