Hari Sabtu kemarin sebenarnya padat kegiatan. Siang hari, saya seharusnya ke Samarinda mengikuti acara Halal bihalal alumni, tapi saya cancel. Padahal, sudah menyiapkan kendaraan dua tiga hari sebelumnya.
Malam harinya juga ada pertemuan, koordinasi panitia kegiatan dua pekan lagi, tapi juga batal mengikuti, meski dipersilakan ikut lewat Zoom.
Pasalnya, malam itu saya ada di tempat ini menonton anak-anak bermain air mancur. Sendiri, seorang diri.
Di sekeliling saya suasananya ramai sekali. Ada pasar UMKM, orang pada jual beli makanan. Ada pentas musik, seperti di cafe. Penjual kerupuk menawarkan krupuknya.
Gimana coba mau ikut pertemuan lewat Zoom, ya kan? Saya berpikir, sebaiknya kalau mengikuti pertemuan online Zoom, ya dalam kondisi siap dan tidak multitasking.
Lah, kok nonton air mancur?
Sebenarnya saya sedang mengantar anak ragil mengikuti acara perpisahan sekolahnya di hotel besar yang ada di dekat area sini.
Sejak kemarin ibunya mewanti-wanti saya agar mengantarnya karena acaranya berlangsung malam hari.
Ketika tiba di situ, saya melihat anak-anak lainnya memakai baju yang biasa dipakai untuk kondangan.
Mereka merayakan pesta kelulusan SLTA dan acara perpisahan di sebuah aula besar di hotel itu.
Saya pernah menggunakan aula besar itu ketika menjadi salah satu panitia kegiatan. Megah memang. Cocok buat mengumpulkan anak-anak pesta kelulusan dalam satu tempat.
Lebih penting lagi, setahu saya, di hotel bintang lima itu tidak ada tempat gelap tersembunyi untuk mojok anak-anak remaja yang sedang horny hehe…
“Jam 9,” kata si ragil, ketika kutanya jam berapa acaranya selesai.
Okey. Usai dia masuk, saya tidak begitu saja pulang balik. Maklum, jarak pulang pergi lumayan jauh. Sekarang juga sering macet. Butuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan.
Saya kemudian melipir ke sebuah warung di depan hotel. Duduk dan membuka WhatsApp sambil ngopi botol kecil dan ngemil sebungkus kacang mete goreng. Mantap.
Sesekali melihat sekelebat tikus besar masuk warung menyelinap lewat pagar yang rusak menganga. Hmm… ada tikus juga ya.
Lantaran suasana warung kecil itu sepi, hanya ada saya sendirian, gak ada teman mengobrol, banyak nyamuk, merasa diawasi CCTV, akhirnya saya kabur juga menuju taman air mancur ini.
Saya berjalan kaki menyusuri pedestrian sambil melihat-lihat sekitarnya. Ternyata banyak sekali perubahan jika dibanding 10 tahun yang lalu.
Di daerah ini beberapa cafe telah berdiri. Menggunakan bangunan lama peninggalan zaman Belanda. Di halaman banyak lampu-lampu bohlam dipasang.
Suasana cafe juga cukup terang dan romantis. Pengunjung cafe jadi terlihat jelas. Anak-anak muda yang berpasang-pasangan sambil bercengkrama hahahihi.
Saya terus berjalan menyusuri pedestrian. Lewat di depan hotel Internasional. Di pintu keluarnya ada tulisan bahasa Prancis. A Bientot. See you soon. Sampai jumpa lagi.
Ah, enaknya jalan-jalan sendiri begini ya, kayak di luar negeri. Sambil melihat-lihat suasana malam yang damai, tenang, aman, dan nyaman.
Tiba di pasar, sejenak saya mengamati dari luar. Ramai sekali. Mau beli apa? Ah, tidak. Cuman melihat-lihat saja.
Masuk ke taman, wow… anak-anak kecil sedang basah-basahan air mancur. Siapa mereka? Oh, ternyata ada orang tuanya duduk agak jauh.
“Kamu gak ikut main air?” tanya saya pada seorang anak laki-laki yang sedang menonton.
“Gak bawa baju,” katanya, sambil menggigit jari. Tampaknya dia pingin mandi juga.
Ternyata anak-anak itu sengaja datang bersama kedua orang tuanya untuk main-main air mancur. Mereka sudah menyiapkan baju ganti.
Saya kemudian ingat seorang keponakan yang suka sekali bermain basah-basahan. Saya kirim video dan foto ini supaya dia juga datang main-main ke sini.
Hari semakin malam, tampaknya semakin banyak anak-anak yang datang menyusul mandi di bawah air mancur. Air seperti melimpah ruah. Darimana air ini ya? Gumam saya.
Maklum, kota ini kan sedang krisis… eh, bukan… sekarang insya Allah airnya sudah aman sehingga cukup untuk kebutuhan air mancur, untuk mempercantik kota ini dan membuat nyaman penduduknya.
Semoga kotaku ini menjadi kota yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur. Kota yang di dalamnya berkumpul kebaikan-kebaikan alam lingkungannya dan kebaikan perilaku penduduk dan pemimpinnya. Amin ya rabbal alamin.