“Lagi dimana”
Itu pesan pertama WhatsApp seseorang kepada saya ketika ketika saya sedang berada di sebuah kelas.
Kebetulan, saya tidak langsung membalas karena nomornya tidak ada dalam kontak saya. Penasaran, saya mencari tahu siapa yang sepertinya sok akrab dan tiba-tiba seperti sedang membutuhkan sesuatu.
Setelah saya cek, saya mengenalinya. “Oh…,” gumam saya.
Saya merasa agak aneh saja. Ia sepertinya menunggu balasannya saya. Seperti biasa. Saya juga sedang menunggu pesan dia berikutnya untuk mengetahui apakah ybs benar-benar membutuhkan sesuatu ataukah sekadar basa-basi.
Saya kemudian ingat pola penipuan yang marak terjadi di aplikasi pesan WhatsApp. Saya kemudian check-recheck ke beberapa kolega dan mendapat pesan positif, bahwa itu usaha penipuan. Dan ybs sendiri juga memberi tahu pada khalayak di media sosialnya. Artinya, benar. Akun WhatsApp ybs dibajak.
Beberapa kolega dan teman kemudian mengirimkan tangkapan layar atau screenshot bagaimana pelaku berusaha menipu korban dengan meminjam sejumlah uang. Beberapa di antaranya ikut memberi peringatan agar berhati-hati.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya berhati-hati?
Ikhtiar, berdoa, dan tawakal. Begitu kata bapak ustaz kita.
Bagi pengguna WhatsApp, salah satu bentuk ikhtiar pengguna adalah melakukan usaha pencegahan penyalahgunaan dengan melakukan verifikasi dua langkah pada aplikasi WhatsApp.
Apa itu verifikasi dua langkah?
Dikutip dari WhatsApp, Verifikasi dua langkah adalah fitur opsional yang memberikan keamanan tambahan pada akun Anda. Ketika Anda mengaktifkan verifikasi dua langkah, setiap upaya untuk memverifikasi nomor telepon Anda di WhatsApp harus disertai dengan PIN enam digit yang Anda buat dengan menggunakan fitur ini.
Meski demikian, mengingat panjang karakter PIN hanya enam digit dan kebiasaan simple dan mudah diingat, orang kemudian mengisi PIN atau password tersebut dengan tanggal lahir, baik terbalik ataupun tidak. Ini sebaiknya dihindari dengan mengganti angka enam digit yang lain.
Dikutip dari WhatsApp, untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah adalah buka WhatsApp > Setelan/Pengaturan > Akun > Verifikasi dua langkah > Aktifkan.
Insyaallah, dengan tips dari WhatsApp ini, kita telah berupaya berhati-hati mencegah pengambilalihan akun WhatsApp oleh orang lain yang hendak menyalahgunakan.
Bentuk penyalahgunaan yang paling sering adalah dimanfaatkan untuk menipu dengan meminjam sejumlah uang. Bentuk yang lain seperti memantau trafik komunikasi atau menyadap pesan WhatsApp.
Verifikasi dua langkah ini bagi sebagian orang barangkali agak ribet karena strict atau ketat. Tetapi dengan mengaktifkan ini, setidaknya telah melakukan tindakan kehati-hatian. Bahkan, kalaupun WhatsApp kita dibuka oleh istri/suami, dan istri/suami tidak tahu PIN kita, maka insyaallah cukup aman untuk bisa dibuka.
Semua itu, pada akhirnya berpulang pada diri pengguna sendiri. Apakah alat atau perangkat yang digunakan tersebut dimanfaatkan semata mencari ridho karena Allah, ataukah semata karena hal selain itu.
Semoga Allah paring perlindungan, penjagaan, aman, selamat, lancar, sukses, dan barokah pada kita semua. Aamiin.
Referensi:
[1] Waspada! WhatsApp Punya Celah untuk Dihack
[2] Waspada Akun WhatsApp Dibajak, Berikut Cara Pencegahannya