
Sebuah kelas belajar daring persiapan Sertifikasi Digital Marketing. Foto: dok. pribadi
SAAT ini Sertifikasi Digital Marketing sedang Booming atau sedang Trending. Pasalnya, saat ini mulai banyak perusahaan yang mulai melirik Teknik Marketing yang bukan lagi secara konvensional, seperti lewat media elektronik televisi dan radio atau lewat media cetak seperti koran dan majalah, tetapi secara digital.
Sekarang sudah berubah. Media massa yang dulu mengandalkan penerbitan cetak kertas, dalam tiga tahun terakhir mulai beralih ke media digital. Saluran ataupun kanal media internet seperti website dan media sosial banyak dibanjiri perusahaan media massa.
Artinya, kini jutaan orang mulai beralih ke Internet. Demikian juga televisi digital. Ada jutaan orang kini beralih menggunakan telepon cerdas (Smartphone). Dikutip dari materi kelas daring Digital Marketing yang saya ikuti, mentor menyebutkan, menurut data Hootsuite tahun 2021, jumlah pengguna Internet Indonesia sebesar 195 juta.
Padahal jumlah populasi Indonesia sebesar 273 juta. Artinya, 80% penduduk Indonesia menggunakan Internet.
Melihat tingginya pengguna Internet, banyak perusahaan membawa bisnis mereka ke arah digital. Mereka bisa memasarkan sendiri produk dan layanan perusahaan, baik di media sosial maupun di sebuah perdagangan elektronik atau Ecommerce.
Sayangnya, perubahan yang begitu cepat ini hanya dikuasai segelintir orang. Tidak banyak yang benar-benar menguasai ilmu tentang pemasaran digital, atau terkenal dengan Digital Marketing.
Memang, kalau kita lihat, seseorang yang suka bermain media sosial dan memiliki follower ribuan bahkan jutaan, belum tentu bisa memasarkan sebuah produk. Saya mengamati, ada banyak Famous atau kalau di Indonesia disebut Selebriti Media Sosial, Sosialita, yang hanya populer, tapi tidak produktif atau tidak bisa memasarkan sebuah produk.
Ada juga perusahaan yang malah semakin bingung mulai dari mana dan bagaimana menjual serta memasarkan produknya. Kadang kita menjumpai seseorang yang justru dengan mudah menjual sesuatu dengan mudah dan memiliki banyak followers.
Apa rahasianya?
Ternyata dia memiliki kemampuan dan keahlian dan kompetensi melakukan pemasaran digital. Bagaimana caranya? Ya, satu-satunya cara ya belajar. Mana ada yang langsung tiba-tiba terampil memasarkan produk tanpa harus belajar?
Nah, saya melihat ini, bahwa kebutuhan tenaga terampil, tenaga ahli dan kompeten di bidang Marketing Digital sangat dibutuhkan saat ini. berbagai macam keahlian ternyata diperlukan. Menjual harus tidak tampak secara nyata, tapi bagaimana Marketing itu bisa dirasakan tanpa ditawarkan untuk membeli produk.
Saat ini pun saya tengah mengikuti Sertifikasi Marketing Digital. Kenapa? Saya baru merasakan kebutuhan menjual dan memasarkan ini usai Lebaran tahun 2022 ini. Ketika itu, ada tantangan bagaimana memanfaatkan media sosial, terutama Instagram untuk membangun Branding.
Kemampuan Branding menggunakan Digital Marketing saat ini mendorong saya untuk mendaftar sebuah Lembaga Pendidikan Keterampilan/Kerja (LPK), untuk selanjutnya mengikuti Sertifikasi.
Kenapa harus Sertifikasi?
Kalau sekadar hanya ingin tahu, mungkin ikut pelatihan dan mendapat sertifikat itu saja mungkin sudah cukup. Tetapi Sertifikasi, artinya pengetahuan dan keterampilan kita perlu diuji, kira-kira sudah sampai mana pemahaman Marketing Digital di luar kepala.
Mengikuti Sertifikasi, berarti siap untuk bertindak profesional setelahnya. Profesionalisme itulah yang perlu diuji dan dinilai, apakah klaim seseorang yang mengaku profesional itu benar-benar profesional.