
Hari ini sy menerima buku ini dari Mbak Harma titipan Ibu Muli. Surprise. Sy tidak menyangka Ibu Muli telah memiliki bukunya sendiri, yang dikumpulkan dari catatan tulisan-tulisannya.
Buku setebal 194 halaman ini dibagi menjadi empat buah catatan. Berisi tentang kisah masa kecil, perjalanan, cerita, dan berbagi pengalaman.
Masa kecilnya ternyata dihabiskan di Surabaya. Ya, lagi-lagi Surabaya ya kan. Betul. Kota Metropolitan ini memang banyak cerita dari orang-orang yang pernah tinggal disana.
“Hehe.. sebetulnya masih banyak tulisan ibu yang belum ibu masukkan… selain yang sudah dibukukan…” begitu kata Ibu Muli.
“Kali itu tulisannya cenderung spontan… Maklum wong Suroboyo,” tambah ibu.
Waw… Sy jadi membayangkan tulisan spontan saja bisa ratusan halaman, kira-kira ada berapa ratus halaman jika semua tulisan dibukukan? Hmm… bisa 500 halaman ya…
“Everyone has something to tell,” kata pak Satria. “Adalah sangat menyedihkan jika kita hidup di alam yang modern dengan begitu banyak kemudahan tetapi tidak mampu untuk menghasilkan sebuah pun hasil karya tulis,” tulisnya.
Alamak… Jadi minder sy bacanya… makasih Ibu…
Barakallah…