Seorang bijak mengatakan, sukses adalah ketika berhasil menambahkan nilai pada diri sendiri. Kesuksesannya makin berarti apabila ketika ia berhasil menambahkan nilai kepada orang lain. Seorang pemimpin menjadi hebat dan dikagumi bukan karena kekuatannya (power), melainkan kemampuannya berhasil memberdayakan orang lain.
Ada riwayat yang menyebutkan, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Riwayat lain juga menyebutkan, sebaik-sebaik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya, sedangkan keburukannya terjaga. Ini menunjukkan bahwa selain melakukan perbuatan baik dan bermanfaat, juga penting sekali menghindarkan diri dan orang lain dari keburukan.
Terlepas dari peran yang kita mainkan dalam proses pendidikan di sebuah sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi, atau lingkungan sekitar kita, maka kita memiliki tanggung jawab besar, tetapi juga peluang yang besar jika kita mampu mengambil manfaat.
Ketika kita terjun dalam dunia pendidikan, maka secara tidak sadar kita akan melakukan investasi ke dalam kehidupan anak didik, membantu mereka berkembang, juga berarti membantu membentuk dan memengaruhi masa depan. Disinilah peran sukses itu makin memiliki arti, yakni membantu orang lain mengembangkan potensinya dan memaksimalkan kesuksesan mereka.
Seorang bijak mengatakan, waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu, dan waktu terbaik kedua adalah sekarang. Ini menggambarkan bahwa proses pendidikan memiliki jangka waktu yang tidak sebentar. Ia akan menghadapi banyak tantangan, rintangan, cobaan, dan godaan untuk mewujudkan tanggung jawab besar tersebut.
Semua anak didik memiliki daftar keinginan dan kebutuhan. Mereka misalnya, ingin merasa penting, sukses, atau aman. Mereka akan cenderung mendengarkan siapa saja yang bisa menyediakan keinginannya ini.
Bagaimana seorang pendidik akan menambah nilai bagi kehidupan anak didiknya?
Penelitian dari Harvard University mendukung gagasan bahwa emosi yang seorang pendidik rasakan dapat menular dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya. Anak didik akan memiliki kemungkinan yang sama mendapatkan suasana hati guru yang buruk. Demikian juga sebaliknya, mereka juga dapat menangkap suasana hati seorang pendidik yang baik.
Pendiri Apple, Steve Jobs, terkenal karena mengilhami timnya untuk berbuat lebih banyak, menciptakan lebih banyak dan menjadi lebih dari yang pernah mereka bayangkan. Pegawainya menyebut ia mampu mengubah realitas, dari yang awalnya pesimistis menuju optimisme.
Jadi, yang perlu kita lakukan adalah berusaha mencari cara untuk membantu orang-orang di sekitar kita agar berbuat lebih banyak, menciptakan lebih banyak kebaikan, dan menjadi lebih dari yang pernah mereka pikirkan.
Sementara itu pada pembahasan lain disebutkan, memiliki pengetahuan yang banyak saja belum cukup menjadikan seseorang mampu menjadi pendidik yang baik, yang bisa memberi nilai pada anak didik.
So, inilah rangkuman yang saya ambil dari sebagian isi dari buku ini. Masih banyak bab yang lain yang saya kira cukup menarik untuk menambah wawasan kita bagaimana memaksimalkan potensi anak didik.
Semoga manfaat barokah. Aamiin.
Referensi:
[1] Maximizing Student Potential. Investing in the Lives of Students to Help Influence the Future. Jamy Bechler.