
Sejak sore kemarin pulang sekolah si bungsu sudah ‘sambat’ minta dibelikan sepatu baru. Sepatunya yang sebelumnya itu, kini jebol. Dia kembali menunjukkan pada saya ada sobek menganga di salah satu bagian bawah sepatunya.
Memang, sejak kira-kira lebih sepekan yang lalu dia sudah mengatakannya pada saya. “Nanti, insya Allah kalau ayah sudah punya uang ya…” begitu balasku. Alhamdulillah syukur, si bungsu ini termasuk anak yang mau mengerti orang tuanya. Sekali dibilang, termasuk anak yang menurut.
Alhasil, selama sekolah dan aktivitas pramuka itu dia selalu mengenakan sepatu jebol. Jelas sekali, saya bisa merasakan kemungkinan dia selama itu merasa minder. Saya berdoa agar dia diberikan rasa syukur dan sabar.
Maka, ketika sore itu dia kembali mengingatkan saya sepatunya yang jebol, saya menaruh perhatian. Saya tidak lagsung begitu saja meng-iyakan keinginannya lantaran ada beberapa agenda kegiatan di waktu yang bersamaan malam itu. Saya konfirmasi lebih dulu.
Agenda pertama, saya ada jadwal mendampingi pak Haji Abdul Malik di Kelurahan Prapatan. Saya sampaikan pada pak Haji jika saya harus membagi waktu soal ini semua. Kemungkinan saya tidak bisa ikut karena jarak dan waktu. Syukurlah, pak Haji cukup mengerti keadaan dan memaklumi saya.
Agenda kedua, seseorang sejak siang sampai sore ingin bertemu saya. Dia selalu menghubungi lewat pesan Whatsapp. “Ada bisnis bos…” katanya. Sejujurnya, saya kesulitan mengerti maksudnya karena dia tidak terbuka dan terus terang. Dia ingin bernegosiasi empat mata dengan saya. “Okay. Habis isya insya Allah saya ke kampus…” ujarku. Ke kampus juga karena keperluan pekerjaan, sekaligus menuju agenda ketiga, membeli sepatu baru.
Namun, setelah sampai di kampus, saya tidak menemukan seseorang yang ingin bertemu itu. Ada sedikit rasa kecewa, tapi tenang saja, sering saya memaklumi. Biarlah, toh itu sudah biasa. Itulah kenapa jika saya ditanya seseorang, entah itu mahasiswa atau siapa yang ingin bertemu, maka saya akan menjawab ‘Sekarang…’ which is ketika saya ada di tempat yang mereka maksud.
Dan, akhirnya… saya pun menuju agenda ketiga, membeli sepatu baru.
Pagi ini, saya melihat si bungsu memakai sepatu baru ke sekolah. Alhamdulillah, doa ayah semoga Allah paring barokah ya Nak!