
Cover video Kuliah Online RPL. Foto: dok. pribadi
Selama pandemi Covid-19 seperti sekarang ini dunia banyak mengalami perubahan yang sangat cepat. Perubahan ini terjadi di hampir seluruh bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial, budaya, hingga gaya hidup. Saking luar biasanya wabah pandemi ini, perang yang terjadi di Timur Tengah pun sampai terhenti. Hampir segala bidang kehidupan terpengaruh Covid-19.
Salah satu bidang yang saat ini terkena dampaknya adalah pada pendidikan pengajaran di sekolah atau di perguruan tinggi. Cara atau kebiasaan belajar mengajar yang harus tatap muka dan harus hadir di kelas untuk mempermudah mengontrol proses pendidikan dan evaluasi (synchronous), kini sedikit banyak berubah.
Selama kurang lebih tiga pekan menjalankan kuliah online, dari Selasa (17/3) sampai dengan Kamis (2/4), saya seperti “dipaksa” melakukan mengajar online. Dipaksa lantaran memang situasi dan kondisi mengharuskan demikian. Hal ini berlaku juga di hampir segala bidang kehidupan lainnya.
Pemerintah dan Kemendikbud menghendaki agar pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Belum lagi bekerja di rumah dan beribadah di rumah. Artinya, semuanya kalau bisa diusahakan harus dilakukan dari rumah untuk memutus rantai persebaran virus korona yang luar biasa. Semua usaha itu harus dilandasi dengan kesadaran dan tanggung jawab. Tanpa itu, virus korona diprediksi akan tetap menyebar dan semakin meluas.
Oleh karena itulah, usaha yang bisa saya lakukan saat ini adalah memenuhi kewajiban menyelesaikan pendidikan dan pengajaran pada semester ini. Sampai tulisan ini dirilis, waktu sudah berjalan empat pekan. Rinciannya, tiga pekan kuliah online, dua pekan di antaranya online dari kampus dan satu pekan dari rumah atau Work from Home (WfH). Satu pekan sisanya libur sementara dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kemungkinan, ke depan situasi masih bisa berubah. Perubahannya pun bisa jadi seketika, volatile, uncertainty, complexity, dan ambiguity. Artinya, ke depan masih mungkin terjadi ketidakpastian akibat dampak wabah virus korona ini pada berbagai bidang.
Untuk itu, selama PSBB ini saya manfaatkan untuk mengedit video dokumentasi yang berhasil saya rekam saat kuliah online. Meski tidak ada video dokumentasi saat pertemuan pertama, tapi sudah saya buat catatannya disini.
Menurut saya, dokumentasi video kuliah ini bagus sekali jika terus berlanjut dibuat untuk setiap pertemuan kuliah berikutnya, walaupun nantinya wabah Covid-19 mereda dan dunia pulih kembali. Ini yang kemudian dimaksud keterpaksaan ini membuat kebiasaan baru yang mengubah tatanan sebelumnya, kuliah model konvensional synchronous di kelas, menjadi kuliah model daring synchronous juga, tapi dengan kelebihan dapat didokumentasikan seperti ini sehingga bisa asynchronous.
Berikut Dokumentasi Kuliah Online Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)
Pertemuan 1: Pengantar RPL
(unrecorded)
Pertemuan 2 sesi 1: Mengapa perlu belajar RPL
Pertemuan 2 sesi 2: Mengenal Model Proses Pengembangan PL
Pertemuan 3: Analisis Kebutuhan, Mengidentifikasi Kebutuhan Pengembangan PL
Pertemuan 4: Menyusun Dokumen SKPL
Pertemuan 5: Spesifikasi Persyaratan, Mengenal Notasi Pemodelan Data
Pertemuan 6: Latihan Membuat CD dan DFD berdasar Dok. SRS
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
as soon as possible…