
Ilustrasi: Seorang Digital Marketer. Foto produksi Grok.
DIGITAL Marketing terus berkembang pesat, menjadi salah satu bidang yang paling dicari dan menjanjikan saat ini. Namun, di balik kesuksesannya, ada suka duka dan seluk-beluk yang perlu dipahami, baik bagi pemula yang baru ingin terjun maupun profesional yang ingin terus mengembangkan diri.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai pertanyaan seputar dunia digital marketing, mulai dari biaya, job desk, prospek karir, hingga tips membangun portofolio yang kuat.
1. Biaya Digital Marketing vs. Tradisional Marketing
Pertanyaan: Benarkah digital marketing memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan tradisional marketing? Apa alasannya?
Jawaban: Ya, benar. Rata-rata digital marketer sepakat bahwa biaya digital marketing cenderung lebih murah dibandingkan tradisional marketing. Contohnya, pemasangan billboard bisa menghabiskan puluhan juta rupiah hanya dalam satu minggu dan hanya menjangkau satu titik lokasi saja.
Sementara itu, dengan budget yang sama di digital marketing, kita bisa menjangkau audiens yang lebih luas, menargetkan demografi tertentu, dan bahkan mendorong konversi pembelian produk. Selain lebih murah, digital marketing juga lebih terukur, efektif, dan efisien karena kita dapat melacak performa iklan dan mengevaluasi hasilnya secara detail.
2. Job Desk Digital Marketing: Lebih dari Sekadar Sosial Media
Pertanyaan: Apa sebenarnya job desk digital marketing? Mengapa seringkali terlihat mencakup banyak hal seperti KOL, marketplace ads, content creator, dan copywriter?
Jawaban: Digital marketing bukanlah pekerjaan satu orang. Bidang ini memiliki banyak turunan, seperti email marketing, SEO, sosial media spesialis, ads performance, dan lainnya. Seseorang yang memiliki posisi “digital marketer” biasanya akan bekerja di salah satu atau beberapa bidang spesifik tersebut.
Namun, jika ada posisi yang meng-handle semuanya, biasanya itu adalah posisi manajerial seperti Head of Digital Marketing atau Digital Strategist.
Bagi pemula, biasanya akan masuk ke salah satu bidang terlebih dahulu, seperti spesialis sosial media, SEO, atau content. Intinya, digital marketing adalah pekerjaan yang sangat luas dan membutuhkan spesialisasi di berbagai area.
3. Liburan dan Jadwal Konten: Bagaimana Jika Jadi Spesialis Sosial Media?
Pertanyaan: Bagaimana seorang spesialis sosial media atau digital marketer tetap bisa liburan tanpa mengabaikan pekerjaan?
Jawaban: Seorang digital marketer atau spesialis sosial media tetap bisa liburan. Caranya adalah dengan membuat schedule konten sebelum liburan. Kita bisa memanfaatkan berbagai tools digital atau media sosial yang memungkinkan kita untuk menjadwalkan dan mengunggah konten secara otomatis.
Contoh tools gratis adalah Facebook Creator Studio untuk Facebook dan Instagram. Ada juga tools berbayar seperti Hootsuite dan Sproutsocial untuk platform yang lebih luas.
Dengan begitu, kita tetap bisa menikmati liburan tanpa harus khawatir konten terlewatkan.
4. Jurusan Kuliah vs. Karir di Digital Marketing
Pertanyaan: Apakah untuk menjadi seorang digital marketer harus memiliki latar belakang jurusan kuliah yang relevan?
Jawaban: Tidak harus. Faktanya, banyak digital marketer sukses yang tidak memiliki latar belakang pendidikan digital marketing. Banyak dari mereka yang berasal dari jurusan seperti fisika, teknik, atau geologi.
Yang terpenting adalah kemauan untuk belajar, memperdalam pengetahuan, dan mengikuti perkembangan dunia digital marketing secara intens.
5. Prospek Karir Digital Marketing di Masa Depan
Pertanyaan: Bagaimana prospek karir digital marketing dalam 10 hingga 20 tahun ke depan?
Jawaban: Prospek karir digital marketing sangat cerah. Dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, bidang ini akan terus berkembang dan semakin penting bagi perusahaan.
Perubahan dan update di dunia digital terjadi sangat cepat, bahkan tidak jarang dalam hitungan bulan. Teknologi seperti AI juga akan semakin memengaruhi dunia digital marketing.
Oleh karena itu, dibutuhkan profesional yang selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru. Perusahaan juga akan semakin banyak yang beralih ke digital marketing, sehingga peluang kerja akan terus terbuka lebar.
6. Kisaran Gaji di Digital Marketing: Dari Pemula hingga Ahli Strategi
Pertanyaan: Berapa kisaran gaji standar untuk posisi digital marketing?
Jawaban: Untuk level pemula, kisaran gaji digital marketing bisa berada di angka 5-6 juta rupiah. Namun, dengan pengalaman 2-3 tahun, gaji bisa meningkat lebih dari itu. Untuk posisi strategis, gaji bisa mencapai 10 juta ke atas. Besarannya tentu juga tergantung pada perusahaan dan kemampuan yang dimiliki.
Pertanyaan: Berapa kisaran gaji untuk posisi digital marketing strategis yang belum punya pengalaman sebelumnya?
Jawaban: Posisi strategis biasanya membutuhkan pengalaman minimal 2-3 tahun. Jika baru mulai, Anda akan masuk sebagai officer atau spesialis terlebih dahulu, misalnya spesialis sosmed, SEO, konten, atau ads performance. Kisaran gaji untuk posisi strategis bisa dimulai dari 10 juta, tergantung pada perusahaan.
7. Kriteria Perusahaan Startup dalam Mencari Digital Marketer
Pertanyaan: Kriteria apa saja yang dicari perusahaan startup untuk posisi digital marketing?
Jawaban: Kriteria yang dicari perusahaan startup berbeda-beda tergantung level startup tersebut. Untuk startup yang baru mulai, biasanya dibutuhkan orang yang tough, mau kerja keras, kreatif, dan mau mencoba hal-hal baru.
Skill yang masih basic tidak masalah asalkan memiliki kemauan untuk belajar. Namun, jika startup sudah berada di level unicorn atau decacorn, kriteria yang dicari bukan hanya karakter dan hard-working, tetapi juga skill yang tajam dan pengalaman yang mumpuni.
8. Suka Duka Digital Marketer: Menghadapi Ekspektasi yang Tidak Realistis
Pertanyaan: Bagaimana menghadapi klien atau pihak yang memberikan ekspektasi tidak realistis dalam pekerjaan SEO?
Jawaban: Ini adalah salah satu suka duka yang sering dialami digital marketer, khususnya di bidang SEO. Klien terkadang mengharapkan hasil instan yang tidak realistis. Dibutuhkan kesabaran dan kemampuan untuk mengedukasi klien bahwa SEO membutuhkan waktu dan proses.
9. Pilihan Karir di Digital Marketing
Pertanyaan: Apa saja pilihan karir yang bisa diambil di bidang digital marketing?
Jawaban: Ada tiga pilihan utama dalam berkarir di digital marketing:
- Corporate/Company: Bekerja sebagai digital marketer di sebuah perusahaan.
- Agency: Bergabung dengan agency digital, yang biasanya bekerja sama dengan banyak brand atau perusahaan.
- Freelance: Menawarkan jasa digital marketing secara mandiri atau membangun bisnis sendiri.
Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinggal disesuaikan dengan kenyamanan dan benefit yang ingin dicapai.
10. Portofolio Project: Kunci Sukses Digital Marketer
Pertanyaan: Apa pentingnya portofolio project dalam dunia digital marketing?
Jawaban: Portofolio project sangat penting bagi seorang digital marketer. Portofolio yang baik menunjukkan pengalaman, skill, dan kemampuan kita dalam memecahkan masalah klien.
Kualitas dan kuantitas portofolio sama pentingnya. Contohnya, bagaimana kita membantu klien meningkatkan engagement rate atau mencapai target penjualan.
Dengan adanya portofolio, kita bisa menunjukkan kemampuan kita secara konkret dan meyakinkan klien atau perusahaan.
Kesimpulan
Digital marketing memang penuh dengan tantangan dan dinamika, namun juga menawarkan peluang yang sangat besar.
Dengan pemahaman yang baik, kemauan untuk belajar, dan portofolio yang kuat, siapa pun bisa sukses di bidang ini.
Ingatlah, dunia digital terus berubah, jadi selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru dan jadilah digital marketer yang adaptif.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Referensi: Ungkap Suka Duka Kerja di Bidang Digital Marketing | GAJI & TANTANGAN