
Pagi ini saya diminta ibunya anak-anak untuk ikut membantunya memberi masukan dan nasehat untuk si sulung. Pekan ini, atau mungkin hari ini, dia harus memutuskan apakah masuk kelas akselerasi (Accelerated Learning) atau tidak?
Ibunya memberi masukan agar dia mencoba lebih dulu dengan ikut menjalani kelas akselerasi. Toh, kalaupun sudah mencoba lalu merasa tidak kuat, siswa bisa mengundurkan diri.
Sedangkan menurut saya, saya membebaskan dia menentukan pilihannya sendiri. Apa yang dia putuskan untuk diambil harus dipertimbangkan masak-masak, karena setiap apa yang diambil, semua itu ada konsekuensinya.
Si sulung sendiri sebenarnya sudah memiliki keputusan. Dia bermaksud akan mengambil kelas reguler tiga tahun. Alasannya, dia ingin bersama-sama teman-temannya. Tapi dia masih ragu sehingga butuh masukan dari orang terdekatnya, yakni ibunya.
Namun, ibunya kemudian meminta saran juga pada saya, ayahnya si sulung. Menurut saya, alasan si sulung tersebut klasik. Saya malah melihatnya, alasannya itu lebih tepatnya adalah tidak ingin terbebani, tidak ingin mengalami tekanan atau ditekan. Karena dia sendirilah yang nanti akan menjalani sekolahnya. Bagus! Saya setuju dengan itu karena saya mengenal si sulung ini.
Saya sudah katakan padanya pagi tadi, apapun keputusan memilih kelas akselerasi atau kelas reguler, insya Allah ayah ibunya akan mendukung dan mendoakannya. 🙂
Saya kemudian mencari masukan kekurangan dan kelebihan kelas akselerasi ini. Ternyata memang pro dan kontra.
Saya mendapatkan beberapa cerita dan kisah dari para mantan siswa yang telah mengikuti kelas akselerasi di situs Quora. Bagus-bagus ceritanya. Tulisannya pun saya nilai sangat informatif! Apakah ini hasil tulisan kelas akselerasi?
Bagaimana menurut Anda sebagai orang tua ketika anak atau ponakan atau saudara mengikuti kelas akselerasi itu?
Berikut pesan yang masuk dari beberapa orang tua yang putra-putrinya pernah mengikuti akselerasi.
Pilih aja om ….di kelas akselerasi anak2nya sudah pilihan, minat belajar dan disiplin. Suasana kelas sudah kondusif untuk belajar. Kalau di kelas reguler, anaknya beragam, ada yang minat belajar ada yang tidak….?
~ Wawa Ani (Guru SMA), putrinya kini S1 di Turki, dan kini masa pendidikan S2 juga di Turki
Wah muantap tuh
Anaku waktu SMP yg percepatan
Yg penting anaku Prof…
Kalo dia mau dengan konsekuensinya….aman2 aja sih
Sebab butuh komitmen
Stamina dan pola belajar yg berbeda dg reguler~ Istia Budi (Profesional, Guru, Dosen), putrinya ini S1 Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Saya sangat-sangat berterima kasih jika Anda menuliskannya di kolom komentar ini. 🙂
Setuju dgn ada nya.kelas.akselerasi… membantu memperpendek pendidikan bagi siswa siswi yg memiliki kemampuan…
Tergantung anaknya, orang tua tinggal Tut Wuri Handayani
Setuju d adakan kelas akselerasi bagi siswa siswi yang memiliki kapasitas dan kemampuan…