
Siswa SMAN 1 Mempawah menggelar aksi unjuk rasa. Foto: M. Zain/Hi!Pontianak
Belajar dari Kasus Viral Siswa SMAN 1 Mempawah Kalbar
MULAI Senin (3/2) di media sosial heboh tersiar kabar para siswa SMAN 1 Mempawah Hilir Kalbar mendemo sekolahnya lantaran kelalaian pihak sekolah dalam menginput data. Alasannya, sekolah masih menunggu kelengkapan data tujuh orang siswanya yang masih tertinggal.
Hingga penutupan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada Sabtu (1/2), sekolah belum menginput data. Sebanyak 113 siswa yang eligible akhirnya gagal mengikuti SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).
Siswa dan orang tua pun melakukan unjuk rasa dan audiensi sebagai bentuk kekecewaan. Alasan yang diberikan sekolah pun dinilai tidak masuk akal oleh orang tua karena sekolah lain dengan kondisi serupa berhasil.
Banyak siswa dikabarkan merasa pupus harapan lantaran gagal masuk PTN impian tanpa tes. Sejumlah siswa dan orang tua merasa trauma dan khawatir nasib mereka selanjutnya.
Pihak sekolah juga merasa memiliki potensi penurunan akreditasi dan hilangnya kepercayaan orang tua.
Pihak sekolah bersama Kadisdik Provinsi Kalbar dikabarkan ke Jakarta bertemu dengan pejabat terkait untuk meminta dispensasi. Pihak sekolah juga akan memberikan bimbingan belajar untuk persiapan tes masuk PTN lewat jalur SNBT.
Pelajaran yang Berulang
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Apalagi, peristiwa ini terus berulang dari tahun ke tahun di beberapa daerah di Indonesia.
Tahun 2025 ini saja, media menyebutkan ada ratusan sekolah yang mengalami hal serupa. Sebagian sekolah kemudian didemo oleh para siswa dan orangtua lantaran juga terlambat memasukkan data di PDSS.
Hal ini menyoroti pentingnya bagi sekolah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi, teliti, dan profesional. Kegagalan dalam hal ini dapat berdampak besar pada masa depan siswa.
Kejadian ini mempengaruhi kepercayaan orang tua terhadap sekolah. Pihak sekolah perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk memulihkan kepercayaan tersebut, seperti komunikasi yang transparan, peningkatan kualitas pendidikan, dan perbaikan layanan administrasi.
Sekolah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur pendaftaran SNBP. Perbaikan harus dilakukan untuk memastikan bahwa data siswa terinput dengan benar dan tepat waktu di masa depan. Hal ini mencakup pelatihan petugas, peningkatan infrastruktur teknologi, dan mekanisme pengawasan yang lebih ketat.
Pemerintah dan dinas pendidikan juga perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa proses pendaftaran SNBP berjalan lancar dan transparan.
Jalur Alternatif yang Tersedia
Siswa yang eligible, tetapi gagal mengikuti SNBP sebaiknya memfokuskan energinya untuk mengikuti jalur alternatif yang tersedia di PTN, yakni jalur SNBT dan jalur Mandiri.
Selain itu, di beberapa PTN ternama juga tersedia jalur lain, misalnya, Universitas Brawijaya membuka jalur seleksi Mandiri dengan nilai UTBK, dengan nilai rapor, dengan prestasi, bagi penyandang disabilitas, dan khusus D3.
Meski demikian, bagi siswa yang terdampak secara emosional yang signifikan seperti trauma dan penyesalan adalah wajar. Yang terpenting bagi para siswa adalah untuk tidak terlalu larut di dalamnya.
Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu siswa mengatasi penyesalan dan kesedihan tersebut:
1. Validasi dan Penerimaan Emosi:
Izinkan diri untuk merasakan: Jangan menekan emosi negatif seperti sedih, marah, atau kecewa. Akui dan terima bahwa perasaan tersebut valid dan merupakan bagian dari proses pemulihan.
Beri waktu untuk berduka: Ini adalah kehilangan, meskipun bukan kehilangan fisik. Berikan diri sendiri waktu untuk meratapi kesempatan yang hilang.
2. Ubah Perspektif:
Bukan akhir dari segalanya: SNBP hanyalah satu dari banyak jalur menuju PTN. Masih ada UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), jalur mandiri, dan opsi lain seperti sekolah kedinasan.
Pelajaran berharga: Jadikan kejadian ini sebagai pembelajaran untuk lebih berhati-hati, proaktif, dan mandiri dalam mengurus administrasi di masa depan.
Fokus pada hal yang bisa dikendalikan: Jangan terpaku pada masa lalu dan kesalahan orang lain. Fokuskan energi pada persiapan untuk jalur alternatif yang tersedia.
3. Ambil Tindakan Nyata:
Ikuti bimbingan belajar dengan sungguh-sungguh: Manfaatkan fasilitas bimbingan belajar yang disediakan sekolah untuk mempersiapkan diri menghadapi tes masuk PTN.
Cari informasi tentang jalur lain: Pelajari persyaratan dan jadwal pendaftaran untuk UTBK, jalur mandiri, atau sekolah kedinasan yang diminati.
Buat rencana belajar yang terstruktur: Atur waktu belajar secara efektif dan konsisten untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
4. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik:
Bicaralah dengan seseorang: Ceritakan perasaan Anda kepada orang tua, teman, guru BK, atau profesional jika diperlukan. Dukungan emosional dari orang lain sangat penting.
Lakukan aktivitas yang menyenangkan: Luangkan waktu untuk melakukan hobi atau kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran dan meningkatkan suasana hati.
Jaga pola makan dan tidur yang sehat: Kesehatan fisik dan mental saling berkaitan. Pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan istirahat yang berkualitas.
Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi.
5. Minta Bantuan Profesional Jika Diperlukan:
Konseling: Jika perasaan sedih dan penyesalan berlarut-larut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.
6. Fokus pada Kekuatan Diri:
Ingat prestasi yang pernah diraih: Jangan biarkan satu kegagalan menutupi semua pencapaian Anda. Ingat kembali prestasi akademik dan non-akademik yang pernah diraih untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Identifikasi bakat dan minat: Manfaatkan waktu ini untuk mengeksplorasi bakat dan minat Anda lebih dalam. Mungkin ada peluang karir atau pendidikan lain yang lebih sesuai dengan diri Anda.
Pesan untuk Para Siswa
Saya memahami bahwa para siswa merasa sangat kecewa dan menyesal. Ini adalah situasi yang sulit, tetapi para siswa tidak sendirian. Banyak siswa lain yang mengalami hal serupa.
Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan dan potensi untuk bangkit kembali. Jangan biarkan kejadian ini mendefinisikan diri Anda.
Jadikan ini sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Percayalah pada diri sendiri, tetap semangat, dan jangan pernah menyerah pada impian Anda.
Semoga bermanfaat.