
Pekerjaan masa depan. Sumber: World Economic Forum
“Despite the accelerated disruption to jobs, the report also predicts that 97 million new jobs of tomorrow will emerge by 2025,” tulis World Economic Forum.
Nah, di antara pekerjaan baru itu, World Economic Forum menyebut peran yang paling banyak diminta pasar kerja di masa depan itu adalah Analis dan Ilmuwan Data atau Analys and Data Scienties, Spesialis Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin atau Machine Learning, Insinyur Robotika, Perangkat Lunak atau Software Engineer, dan Pengembang Aplikasi atau Software Developer serta Spesialis Transformasi Digital, Analis Keamanan Informasi, dan Spesialis Internet of Things.
Apakah perlu menguasai semua peran tersebut sekarang ini untuk masa depan?
Ingat, pekerjaan tersebut dibutuhkan oleh para spesialis. Sedangkan yang disebut itu spesialis itu berarti memiliki keahlian khusus pada bidang pekerjaan tertentu. Mirip dokter spesialis yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu.
Hanya saja, jika ingin menjadi spesialis Kecerdasan Buatan di tahun 2025, misalnya, maka mulai sekarang hendaknya sudah mempersiapkan diri dengan menekuni baik pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan di bidang Kecerdasan Buatan.
Begitu juga dengan spesialisasi Software Engineer atau pengembang perangkat lunak. Mulai sekarang perdalam pengetahuan dan keterampilan terkait Software Engineering. Software Engineering ini luas sekali, tidak melulu coding, coding dan coding! Bukan cuma itu! Silakan dicek apa saja bidang-bidang yang terkait dengan Software Engineering, ada banyak hal baru SE saat ini yang berkembang, misalnya, pemanfaatan Scrum untuk pengembangan perangkat lunak yang agile, atau UI/UX saat ini semakin kompleks.
Meski telah menjadi seorang Software Engineer Specialist pun itu bukan berarti telah menjadi Superman! Pekerjaan SE Specialist itu juga membutuhkan keahlian atau spesialis pada bidang-bidang yang lain. Menjadi seorang spesialis pun bukan segala-galanya. Dia juga bukan orang yang paling pintar atau ilmunya paling bermanfaat dan paling mulia dibanding ilmu yang lain.
Tidak ada ilmu yang lebih tinggi dan lebih mulia dibanding ilmu yang lain. Tidak ada! Malahan ilmu satu dengan ilmu yang lain itu saling terkait, saling berhubungan, dan saling memberi manfaat. Ibarat pohon beringin yang tinggi dan gagah menjulang di langit. Antara satu bagian dari pohon itu saling memberi manfaat pada bagian yang lain.
Justru yang ada saat ini dan perlu dicegah adalah orang yang merasa paling tinggi dan merasa paling mulia. Mereka justru menganggap bidang ilmunya paling tinggi dan paling mulia sehingga saling meniadakan antara satu dengan yang lain. Persaingan keras justru melejit! Perseteruan dan menang kalah pun terjadi. Tidak ada yang mau kalah ataupun mengalah! Ini lantaran merasa paling tinggi dan paling mulia.
Oleh karena itu, Forum Ekonomi Dunia itu pun memberikan ancer-ancer keahlian Softskills yang juga harus dipenuhi oleh para Spesialis. Setidaknya ada 4 kelompok kemampuan atau skills yang harus dimiliki, antara lain kemampuan Problem Solving, Self Management, Working with People, dan Technology use and development. Detailnya seperti pada gambar di bawah ini.
So… ya… semoga bermanfaat guys!