
Jajan Buku di Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12, Diskon 50%. Foto: dok. pribadi

BUAT apa Internet cepat? Jadi ingat pertanyaan paling trending puluhan tahun yang lalu. Ops… 😀 Sekarang pertanyaannya begini. Buat apa beli buku ini? Pertama, karena memang ingin beli buku baru. Kedua, karena ada diskon 50% Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12! Dan yang ketiga, kembali ke pertama. 😀
Programmer? Apakah saya Programmer?
Sori. Saya tidak meminta pembaca mempercayai isu itu. Saya malah meminta pembaca menjadi orang yang skeptis, yaitu orang yang tidak mudah percaya begitu saja sebelum menemukan bukti yang benar-benar meyakinkan. Tujuannya, jelas mewaspadai segala ketidakpastian agar tidak mudah ditipu.
Tapi ada sebagian kolega percaya bahwa saya mampu membuat aplikasi berbasis program komputer. Bahkan, sebagian percaya begitu saja tanpa tahu program aplikasi apa yang telah saya buat.
Nah, salah satu kolega ini meminta saya membuat sebuah aplikasi berbasis web. Lebih dari enam tahun yang lalu, kolega ini pernah melihat hasil pekerjaan saya. Berdasar portofolio itulah yang mendorong dirinya meminta saya membuat aplikasi kembali tahun ini.
Pertemuan demi pertemuan pun berlanjut. Ia sampaikan keinginannya begini dan begitu. Nantinya program ini berjalan begini dan begitu, dan seterusnya.
Sebagai kolega yang baik, saya menghargai dan menghormati apa saja yang ia sampaikan dan inginkan. Meski, untuk membuat aplikasi itu tidak semudah apa yang diinginkan langsung jadi. Tidak sama seperti sebuah permainan sulap Pak Tarno, bimsalabim jadi apa prok-prok-prok!
Di sela-sela pekerjaan itulah, saya menerima dan membantu sang kolega untuk mewujudkan program aplikasi yang diinginkan. Saya sendiri juga berharap mendapatkan keuntungan atau manfaat dari aktivitas ini. Manfaat itu bukan melulu terkait uang, saya bahkan siap tidak mendapatkan bagian tersebut. Saya hanya butuh sebuah Ouput dan Outcome. Minimal di tahap ini saya bisa menghasilkan sebuah jurnal atau prosiding.
Mulailah saya menyusun makalah, mengumpulkan data maupun informasi dari kolega, kemudian melakukan analisis, mempelajari literatur, melakukan perancangan, hingga tahapan implementasi. Saya lakukan di sela-sela saya bekerja dan mengajar.
Namun, setelah beberapa minggu berjalan, masuklah Request atau permintaan dari kantor. Saya diminta untuk terlibat dalam pengembangan SmartRT. Di dalam SmartRT itu ada UMKM. Saya berpikir, ini singkron dengan kebutuhan sang kolega.
Sayangnya, SmartRT ini harus dibuat dengan sebuah Framework khusus, harus versi itu. Akibatnya, saya harus mempelajari itu semua. Mempelajari bagaimana memanfaatkan Framework khusus yang benar-benar berbeda ini. Ini semakin tidak mudah, karena selain butuh waktu, pikiran, dan tenaga lebih, saya harus melengkapi data dan analisis ulang.
Syukurlah, saya juga telah membuat makalah untuk mempermudah saya menyusun aplikasi. Tanpa makalah ini, saya ibarat melakukan perjalanan jarak jauh tanpa sebuah peta jalan.
Penyusunan program aplikasi pun berjalan dari hari ke hari, masuk tahap analisis dan desain, sudah membuat antar muka, dan makalah sudah diterima ke dalam Prosiding Seminar Nasional dan selesai November kemarin. Sayang banget, semua harus dirombak total. Inilah risiko pekerjaan Programmer, eh… lebih tepatnya Developer itu.
Oleh karena itu, sejak beberapa bulan terakhir ini, jika pembaca melihat beberapa pos artikel yang ada di blog ini terkait UMKM, maka itu adalah catatan-catatan saya untuk menggali ide dan gagasan.
Saya ingin, saya tidak sekadar membuat aplikasi yang sudah umum seperti Tokopedia, Bukalapak, misalnya, atau e-Commerce yang lain yang sejenis. Toh, itu sudah ada pesaingnya dan sudah banyak aplikasi sejenis. Saya ingin yang orisinil sesuai kebutuhan di sini. Untuk itu, saya butuh effort lebih.
Nah, effort itulah yang memaksa saya untuk Multitasking, mengerjakan banyak pekerjaan sekaligus dalam satu waktu. Ada suka dan tidak disuka, tapi harus dikerjakan dan diselesaikan. Ketika saya siap menerima pekerjaan tersebut, saya harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Saya juga tegas menolak pekerjaan lain yang tidak sesuai kapasitas.
Pekerjaan utama saya adalah sesuai tri dharma perguruan tinggi, termasuk pekerjaan penunjang yang lain. Saya merasa, ketika Multitasking ini saya lakukan terus menerus, ada sesuatu dalam diri saya yang hilang. Saya seperti kehilangan keseimbangan. Mudah lupa dan sulit mengingat apa yang sudah lewat. Di kepala terasa hanya baris-baris kode program.
Untuk itulah, saya membeli buku-buku ini untuk membantu saya mencari keseimbangan di sela-sela pekerjaan rutinitas. Saya tidak ingin di kepala ini penuh dengan ribuan baris kode program. Untuk apa disimpan di kepala? Biarlah ribuan baris kode itu ada di program aplikasi itu.
Tahun ini, saya bersyukur bisa membeli tujuh buah buku baru. Sebenarnya bukan 7, tapi 8. Yang satu masih tahap pesan dari penerbit Gramedia. Sudah dibayar, ada diskon 20%, penulis menjanjikan akan menandatangani buku. Ya, saya penggemar penulis ini. Saya banyak belajar dari penulis ini. Penulis ini sarjana komputer lulusan Universitas Tsinghua Cina. Informasinya, bukunya yang terakhir ini akan dirilis ke publik Januari atau Fabruari 2021 mendatang.
Itulah alasan mengapa Programmer butuh beli buku ini. Wkwkwkwk… 😀
Semoga barokah. Aamiin.