
Denny Cagur dalam sebuah kanal YouTube menunjukkan video viral Fajar kepada Fajar.
Terus terang saya mungkin termasuk orang yang tidak tega melihat dan menertawakan Fajar di acara televisi yang viral akhir-akhir ini. Dia lebih banyak ditertawakan orang karena ekspresinya lucu ketika menangis. Dia terlihat seperti melucu ketika berulang kali salah mengucapkan kata ‘komunikasi’ menjadi komunitas. Saya justru bengong melihat acara itu. Ada yang aneh.
Terus terang, awal saya tahu video Fajar pertama kali di Facebook. Ketika itu, sebuah akun yang banyak pengikutnya mem-posting ulang tangisan Fajar usai pesannya di-read saja oleh orang yang dianggap pacarnya. Terus terang, saya ikut tertawa melihat ekspresinya.
Tak lama kemudian sebuah akun Anak Teknik kembali membuat lelucon Fajar. Kali ini, Fajar disamakan dengan pesan mahasiswa yang di-read saja oleh dosennya. Saya pun, terus terang, ikut tertawa lantaran ada kesamaan nasib dengan mahasiswa, termasuk pengalaman saya.
Saya kemudian mengunduh video viral itu dan meneruskan di sebuah grup keluarga. Tujuannya, agar anak-anak dan ponakan yang sekarang menjadi mahasiswa tidak mudah putus asa mencari dosennya.
Video Fajar Sad Boy itu kemudian viral dimana-mana, di banyak grup WhatsApp jadi bahan lelucon garing tanpa tanggapan. Saya mengira itu hanya sebuah konten lelucon belaka. Tapi, pikiran saya berubah ketika Fajar masuk televisi. Ekspresi Fajar ketika sedih dan menangis tampak sangat serius.
Bahkan, dalam satu sesi dialog dengan Denny Cagur, Fajar mengungkap dirinya sempat terlintas keinginan untuk bunuh diri. Ini sudah sangat serius! Serius diambil tindakan untuk diobati dan bukan untuk bahan bercanda!
Masyarakat harus sadar bahwa apa yang diderita Fajar adalah gejala yang sangat serius terkait kesehatan mental. Saya bukan seorang psikolog atau pun psikiater. Tapi, apa yang saya lihat dari sikap Fajar yang mudah sekali hanyut dan ekspresi menahan tangis, jelas bukan tampak ingin mencari perhatian.
Ekspresi Fajar tampak sekali bukan mengada-ada. Bukan pula tampak sengaja dibuat-buat untuk ditertawakan orang lain. Dia bahkan tidak mampu berpikir dan tampak kebingungan ketika Denny Cagur bertanya tentang siapa yang tertua di antara ketiga saudaranya.
Saya salut Denny Cagur cukup baik merespons dan memperhatikan Fajar berbicara. Salut Denny Cagur bisa melihat Fajar dan tidak malah merundungnya.
Semua orang mungkin sepakat ekspresi Fajar lucu sehingga mengundang banyak orang untuk dihibur dan tertawa, seperti cerita sitcom yang sengaja dibuat untuk menghibur penonton.
Dalam sebuah rekaman video, Fajar mengaku usianya 15-16 tahun, masih punya banyak kesempatan. Tapi sekarang ini Fajar tampak butuh dukungan, bukan untuk menghibur dan ditertawakan orang-orang, atau sekadar untuk menaikkan rating televisi hiburan atau kanal sosial media. Dia seperti butuh sebuah tindakan pemulihan jiwa.
Bantulah Fajar untuk masa depannya.
Thanks!