
Alhamdulillah. Hari ini baru saja membayar utangย ke Kakak. ๐ Utang yang terpaksa saya lakukan usai Liburan ke Jawa, Bali, dan Sulawesi usai Lebaran kemarin. Termasuk utang untuk keperluan sekolahnya si bungsu dan si sulung. Mereka berdua bareng-bareng masuk sekolah tahun ajaran baru. ๐
Pengalaman ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Padahal, saya sudah lakukan persiapan dan perencanaan selama empat bulan sebelumnya. Mungkin kurang lama persiapannya. Meski budget-nya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi di tahun 2018 ini rute perjalanan liburan lebih jauh dan lebih lama waktunya.
Sampai-sampai, ketika sudah selesai pulang liburan dan kehabisan tabungan, saya berpikir perlu konsultasi pada pakar perencana keuangan setelah membaca buku Gaji Sebulan Habis Sehari, yang ditulis mbak Isnaeni DK.
Dari bukunya itu, saya tertarik membaca soal menghindari berpikir (mudah) untuk berutang. Menurutnya, pertama, seseorang harus berpikir jauh dari berutang bila tidak betul-betulย kepepet atau sangat mendesak. Kepepet itu, sebutnya, jika sudah tak punya apa-apa lagi, tak ada jalan selain berutang.
“Jangan karena banyak yang nantinya bisa dimintai tolong, Anda santai menggunakan uang (hasil utang) tanpa perhitungan sama sekali,” tulisnya.
Kedua, tulisnya, kalau bisa, utang itu membuat lebih produktif. “Bedanya pemikiran orang orang kaya dan orang miskin adalah disini,” sebutnya.
Menurutnya, orang kaya berutang untuk sesuatu yang produktif, seperti modal bisnis. Sedangkan orang miskin berutang untuk hal konsumtif seperti untuk keperluan makan, membeli pakaian, termasuk biaya sekolah anak. Hah? ๐
“Ketiga, kalau orang lain mau berutang pada Anda, bantulah dia,” sebutnya. Menurutnya, jika dalam kondisi mampu, meminjamkan uang itu sangat penting mengingat seseorang pernah merasakan kesulitan.
“Anda yakin saja bahwa Tuhan akan memberikan balasan kebaikan atas bantuan yang Anda berikan. Siapa tahu, Anda terhindar dari jeratan utang. Amin,” tulisnya, sekaligus menjadi doa untuk orang-orang yang memberikan utang.
Hmm… masuk juga tipsnya. Betul, harus yakin. Sampai-sampai ada doa meminta perlindungan dari jeratan utang.
Dari โAli, ada seorang budak mukatab (yang berjanji pada tuannya ingin memerdekakan diri dengan dengan syarat melunasi pembayaran tertentu) yang mendatanginya, ia berkata, โAku tidak mampu melunasi untuk memerdekakan diriku.โ Ali pun berkata, โMaukah kuberitahukan padamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam telah mengajarkannya padaku yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya. Ucapkanlah doa,
ุงููููููู ูู ุงููููููู ุจูุญููุงููููู ุนููู ุญูุฑูุงู ููู ููุฃูุบูููููู ุจูููุถููููู ุนูู ูููู ุณูููุงูู
โAllahumak-finii bi halaalika โan haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika โamman siwaakโ
[Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu]
(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan menurut At Tirmidzi)
Tonton tips dari Otoritas Jasa Keuangan tentang Dana Pensiun
Tonton Tips dari Safir Senduk Mengelola Keuangan bagi Karyawan
Good idea….thanks pak Subur.
Terima kasih Bu… ๐